Kamis, 23 Agustus 2012

Tari Nitis Gendis, Tarian Tradisional Terbaru Banjarnegara

           Tari Nitis Gendis adalah tarian yang menggambarkan kehidupan sebagian besar penduduk di beberapa desa di kecamatan Rakit yang dalam kesehariannya mereka bekerja mencari nafkah dengan cara menyadap Nira/Legén, yaitu sari bunga kelapa yang nantinya dijadikan gula merah. Gula merah merupakan salah satu bumbu pokok yang selalu digunakan sebagai penyedap rasa suatu masakan agar masakan menjadi lebih manis, gurih dan nikmat.
                Pekerjaan menyadap Nira biasa dilakukan oleh laki-laki atau suami. Mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan giat dan terampil sebagai perwujudan tanggung jawab mereka dalam menghidupi keluarganya. Menyadap Nira bukanlah pekerjaan yang mudah, selalu ada rintangan dalam melakukannya. Terkadang penyadap dipersulit oleh kondisi pohon yang licin setelah turun hujan. Selain itu angin yang besar dan halilintar pun bisa menghalangi proses penyadapan. Telah ada beberapa penyadap yang jatuh karena rintangan ini yang sampai mengalami cacat seumur hidup bahkan ada pula yang meninggal karena jatuh atau tersambar petir. Namun bagi mereka ini adalah pekerjaan seorang kesatria yang membutuhkan keberanian dan rasa tanggung jawab yang besar.
                Setelah sang suami selesai menyadap nira maka sang istrilah di rumah yang kemudian mengolah nira tersebut menjadi gula merah. Ia memasak nira menggunakan wajan di atas tungku yang bahan bakarnya kayu. Tidak hanya sang suami yang harus giat dan terampil dalam menyadap nira, sang istri juga dituntut harus giat dan terampil dalam mengolahnya agar hasilnya maksimal.
                 Dari proses penyadapan nira sampai pengolahannnya menjadi gula jawa dapat disimpulkan bahwa tarian ini menggambarkan ketekunan, ketrampilan serta kekompakan dalam suatu keluarga untuk memenuhi kebutuhan bersama.
               Demikian cerita singkat tari Nitis Gendis yang diciptakan oleh grup sholawat bapak-bapak desa Situwangi "Waluyo Jati" dalam rangka mempersiapkan karnaval di kabupaten Banjarnegara.